Belajar Simple Past Tense Lengkap, Dari Rumus, Contoh, Dan Modelnya!

Belajar Grammar harus mencakup ilmu dasarnya. Terutama untuk penulisan bahasa inggris, yang cenderung ribet karena ada berbagai tenses. Salah satu tenses atau aturan penulisan dasar adalah simple past tense atau preterite yang membicarakan kejadian masa lalu yang sudah selesai. Kuncinya ada di pemilihan verbnya. Agar tidak bingung, simak dulu info berikut.

Definisi Dan Penggunaannya

Dimulai dengan definisi atau artinya. Pada dasarnya, tense ini digunakan untuk past atau masa lampau. Yaitu menceritakan suatu kejadian yang sudah terjadi, selesai, dan berakhir di masa lalu. Dalam artian lain, bukan sesuatu yang dilakukan dari masa lalu dan masih berlanjut sampai sekarang. Jangan salah, karena model ini punya tense yang berbeda.

Jadi, gampangnya adalah membicarakan kejadian dan aktivitas di waktu sebelum sekarang. Bisa jadi beberapa tahun atau bahkan beberapa waktu yang lalu. Jadi durasi waktu dirasa tidak penting. Yang penting adalah aktivitas yang sudah selesai. Paling mudahnya, kalimat ini digunakan jika ingin curhat atau cerita masa kecil.

Seperti contoh paling mudahnya adalah saya membeli sepatu kemarin malam. Berarti proses membelinya sudah selesai kemarin malam. Karena sudah selesai itu, maka model grammar tense ini pun bisa digunakan. Jika diubah jadi bahasa inggris, maka menjadi โ€œI bought a shoe last nightโ€.

Ciri Khas Dan Kewajiban Saat Menggunakannya

Sudah kelihatan dari contoh yang diberikan kalau salah satu cirinya adalah menggunakan verb 2. Verb yang digunakan adalah bought yakni verb 2 dari buy (membeli). Contoh tersebut adalah model verb yang tidak beraturan, jadi bentuknya berubah total dari verb 1. Ada banyak juga verb lain yang beraturan dengan model verb 2 berakhiran -d, -ed, dan -ied.

Selain punya verb 2, ciri khas dari simple past tense juga muncul dari kata โ€œdidโ€ atau auxiliary bentuk lampau dari Do. Biasanya, kata ini jadi bagian dari kalimat pertanyaan atau kalimat negatif. Ciri khas yang tidak boleh kelewat adalah penggunaan โ€œwasโ€ dan โ€œwereโ€. Was dan were adalah bentuk lampau dari to be โ€œam, is, dan areโ€.

Did, was, dan were memang bisa menjadi bagian dari model tense yang satu ini. Tapi perlu diketahui, bahwa ada rumus yang membuatnya berbeda. Soalnya, hampir seluruh past tense akan pakai auxiliary dan to be tersebut diikuti dengan rumus verb yang berbeda. Jadi artinya pun berbeda. Agar tidak tertukar dengan model past tense lainnya, camkan penjelasan berikut!

Ekspresi Waktu Yang Biasanya Menggunakan Tense Ini

  1. Menjelaskan Frekuensi Atau Sering Dilakukan Dahulu

Yang menjadi perbedaan utama adalah penjelasan waktu dan aktivitasnya. Yang pertama adalah pembicaraan akan suatu aktivitas yang sering dilakukan pada waktu lampau. Jadi bukan kebiasaan yang berkelanjutan sampai sekarang. Contohnya adalah belajar di jenjang sekolah dasar. Pastinya tidak berlanjut sampai sekarang kan?

Kalimat ini pun bisa juga menjelaskan kebiasaan beraktivitas. Seperti often, sometimes, bahkan always, tapi di masa lampau. Contohnya adalah I often bought a comic after school, She sometimes played the piano during music class, atau My mom always showed help for my homework. Semuanya menjelaskan frekuensi tapi di masa lalu.

  1. Diikuti Waktu Yang Lebih Spesifik Menjelaskan Waktu Lampau

Tense ini bisa juga digunakan dengan tambahan waktu yang lebih spesifik. Waktu ini juga menjadi kunci kalau aktivitas tersebut sudah berjalan dan selesai di masa lalu. Biasanya, kata tambahan atau complementary yang digunakan mencakup kata yesterday, last week, when I was a child, sampai kata ago.

Contohnya cukup mudah. Gunakan saja kalimat sederhana seperti saya makan nasi, I ate rice. Kemudian tambahkan waktu spesifik, seperti kata tadi pagi. Maka jadinya I ate rice this morning. Bisa juga waktu lalu yang tak terlalu lama. Seperti saya bertemu dia beberapa menit yang lalu, yakni I met him a few minutes ago.

  1. Tidak Ada Waktu Yang Spesifik

Ketika tidak ada info waktu yang tepat, penggunaan verb 2 dan kata lampau jadi kuncinya. Sebut saja kalimat Aku beli boneka itu sudah lama sekali, menjadi โ€œI bought the doll a long time agoโ€. Karena tidak yakin kapan, maka penggunaan kata bought (verb 2 dari buy) digunakan dan ditambahi dengan kata a long time ago.

Nominal Dan Verbalย 

Sebelum berkenalan dengan rumus Simple past tense ada dua kemungkinan model tense yang digunakan, yakni nominal dan verbal. Maksud nominal adalah ketika tahu berapa jumlah pelaku atau subjek, dan predikatnya ditambahkan kata to be โ€œwereโ€ atau โ€œwasโ€. Were untuk subjek lebih dari satu dan was untuk subjek satu saja.

Sedangkan verbal lebih berpaku pada penggunaan dan perubahan verb saja, yakni dari verb 1 ke 2. Agar tidak salah, coba cek pemahaman soal verb beraturan dan tidak beraturan. Karena verb atau kata kerja bentuk kedua bisa jadi memiliki bentuk yang berbeda. Seperti buy, bought, bought. Selain itu, model verbal juga termasuk penggunaan kata โ€œdidโ€.

Rumus Atau Formula Yang Digunakan

  1. Kalimat Positif

Rumus atau formulanya cukup dasar, yakni penggunaan subjek + kata kerja + ed / d / ied. Pada dasarnya, pakai rumus S + V2 + complementary (jika diperlukan). Namanya juga simple, maka rumusnya pun paling sederhana. Contoh terbaiknya โ€œI playedโ€, โ€œshe Jumpedโ€, โ€œHe criedโ€, โ€œwe triedโ€, โ€œthey collectedโ€ dan lain lain.

  1. Kalimat Negatif

Kalimat negatif ditandai dengan tambahan kata not. Seperti simple present tense, ada do not yang menjadi donโ€™t. Jadi di model tense ini pakai Did + not atau Didnโ€™t. Rumusnya kurang lebih sama, yakni Subjek + did not + infinitive tanpa to (kata kerja verb 1). Jadinya, โ€œI did not sleepโ€. Perlu diingat, jika ada do atau did, maka verb kembali menjadi bentuk ke satu.

  1. Kalimat Pertanyaan

Untuk kalimat pertanyaan, maka kata did harus ada di depan (sama seperti kalimat tanya di simple tense). Jadi, rumusnya adalah did + subject + infinitive tanpa to (kata kerja verb 1). Dari ini contohnya adalah โ€œdid you sleep?โ€. Pertanyaan juga bisa ditulis dalam bentuk negatif. Seperti โ€œdidnโ€™t you sleepโ€, rumusnya sama yakni Did (not) + subjek + infinitive tanpa to.

  1. Menggunakan To be (were dan was)

Were dan was fungsinya adalah pengganti atau sebagai bentuk kedua dari to be (pengganti verb) โ€œAm dan areโ€. Penggunaannya sebagai kalimat nominal dengan rumus yang kurang lebih sama dengan simple past tense lainnya. Yakni, Subjek + kata kerja (diganti were atau was) + komplemen (kata sifat atau penjelas).

Biasanya kalimat bentuk nominal ini menjelaskan sifat atau situasi. Seperti aku dulu tidak mampu, jadinya โ€œI was poorโ€. Penggunaan was menjadi pengganti kata kerja yang bersifat nominal dan poor menjadi kata pelengkap menjelaskan sifat. Bisa juga digunakan untuk menceritakan posisi dan kondisi. Contohnya โ€œThey were best friendโ€.

Bagaimana dengan bentuk kalimat negatif dan tanya? Maka rumusnya kurang lebih sama. Untuk negatif, maka rumusnya menggunakan Subjek + were/was (not) + complement, seperti โ€œI was not sick yesterdayโ€. Sedangkan untuk kalimat tanyanya, maka was/ were di depan kalimat menjadi โ€œwere you sick last night?โ€

Perubahan Kata Kerja Verb 2

  1. Beraturan

Kata kerja beraturan atau regular verb dikenal dengan akhiran -d, -ed, dan -ied. Bentuk kerja utamanya tidak berubah, hanya ada tambahan akhiran saja. Seperti kata live menjadi lived. Kata dengan akhiran konsonan akan selalu berakhir dengan -ed, seperti cleaned, poured, dan stopped. Untuk kata kerja berakhiran y, maka akan ditambahi -ied. Seperti cried.

  1. Tidak Beraturan

Kata kerja tidak beraturan yang sering kali bikin bingung, soalnya selalu ada perubahan yang unik. Beberapa di antaranya ada yang bentuknya berubah secara menyeluruh. Mulai dari verb 1 sampai verb 3, tidak ada spelling yang sama. Seperti Break, broke, dan broken. Bisa juga Do, did, dan done, atau fall, fell, fallen.

Ada juga kata kerja yang hanya berbeda dari verb satu saja. Jadi verb 2 dan 3 benar benar berbeda. Contoh mudahnya adalah say, said, said. Ada juga buy, bought, dan bought. Tak hanya itu, ada juga yang tulisannya sama mulai dari verb 1, 2, dan 3, tapi pronounciationnya berbeda. Seperti Put, put, put, atau hit, hit, hit. Untuk detail lebih lanjut, klik disini.

Contoh Dan Model Penggunaan Past Tense

Untuk contoh yang mudah dipahami, mari gunakan kata sederhana seperti play. Untuk kalimat positif, maka gunakan S+v2 menjadi You played. Ubah menjadi negatif, You did not play. Kemudian, kata tanya menjadi Did you play?. Untuk kalimat dengan model nominal, maka bisa menjadi Were you played the game?

Contoh untuk irregular verb pun kurang lebih sama. Coba gunakan kata buy. Dari simple past tense positif, modelnya bisa jadi My mom bought an apple. Untuk kalimat negatif, menjadi My mom did not buy an apple. Untuk kata tanya, kalimatnya akan menjadi Did my mom by an apple?

Yang Wajib Diperhatikan! ย ย ย ย ย ย ย ย 

Untuk para pelajar, perhatikan dengan baik penggunaan verb 2 atau kata kerja bentuk 2. Kenali apakah kata kerja tersebut termasuk bentuk beraturan atau tidak beraturan. Dengan begitu bisa menggunakan kata yang tepat. Selain itu, kenali juga kapan akan menggunakan nominal atau verbal. Karena tidak semua kalimat sama.

Nominal biasanya digunakan untuk menyatakan atau menceritakan sesuatu berisi kata sifat atau situasi. Seperti sakit, sifat, senang, atau semacamnya. Jadi were dan was menjadi pengganti kata kerja. Selain itu, ingat baik baik bahwa kata kerja akan berubah menjadi bentuk awal ketika bertemu did. Seperti contohnya, I did not sleep atau Did she sleep?

Bagaimana? Sudah tahu kan kalau salah satu dasar dari grammar adalah kalimat lampau. Kalimat ini sebenarnya cukup sederhana, yakni mengganti Verb menjadi verb 2 atau lampau. Jika menggunakan to be, maka gunakan was dan were. Jangan lupa juga pakai auxiliary did. Setelah itu, kurang lebih seluruh rumusnya mirip dengan model lainnya.